Minggu, 12 Juli 2020

Sa'ad bin Abi Waqqas : Awal Masuk Islam, Penyebar Islam Di Tiongkok, 3 Ashabun Nuzul, Keahlian Memanah, dan Pembebas Persia

            

Sa'ad bin Abi Waqqas

            Sa’ad bin Malik Az-Zuhri atau sering disebut sebagai Sa’ad bin Abi Waqqas, dilahirkan di Makkah dan berasal dari bani Zuhrah suku Quraisy. Dia adalah paman Rosulullah Saw dari pihak ibu. Ibunda rasul, Aminah binti Wahhab berasal dari suku yang sama dengan Saad yaitu dari Bani Zuhrah. Oleh karena itu Saad juga sering disebut sebagai Sa'ad of Zuhrah atau Sa'ad dari Zuhrah, untuk membedakannya dengan Sa'ad-Sa'ad lainnya. Sa’ad termasuk ke dalam golongan orang yang pertama masuk Islam dan termasuk sepuluh sahabat yang mendapat jaminan surga.

            Sa’ad dilahirkan dari keluarga yang kaya raya dan terpandang. Dia adalah seorang pemuda yang serius dan memiliki pemikiran yang cerdas. Sosoknya tidak terlalu tinggi namun bertubuh tegap dengan potongan rambut pendek. Dia sangat dekat dengan ibunya.

 

Baca Juga : Hamzah bin Abdul Muthalib: Biografi, Awal Kisah Keislaman, Singah Allah,dan Wafatnya Pemimpin Para Syuhada


Awal Sa’ad bin Abi Waqqas Masuk Islam

Sa'ad bin Abi Waqqas

            suatu hari dalam hidupnya, ia didatangi sosok Abu Bakar yang dikenal sebagai orang yang ramah. Ia mengajak Sa'ad menemui Nabi Muhammad di sebuah perbukitan dekat Makkah. Pertemuan itu mengesankan Sa'ad yang saat itu baru berusia 20 tahun.

            Ia pun segera menerima undangan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi salah satu penganut ajaran Islam yang dibawanya. Sa'ad kemudian menjadi salah satu sahabat yang pertama masuk Islam.

            Keislaman Saad mendapat tentangan keras terutama dari keluarga dan anggota sukunya. Ibunya bahkan mengancam akan bunuh diri. Selama beberapa hari, ibu Sa'ad menolak makan dan minum sehingga kurus dan lemah. Meski dibujuk dan dibawakan makanan, namun ibunya tetap menolak dan hanya bersedia makan jika Sa'ad kembali ke agama lamanya. Namun Sa'ad berkata bahwa meski ia memiliki kecintaan luar biasa pada sang ibu, namun kecintaannya pada Allah SWT dan Rasulullah SAW jauh lebih besar lagi.

            Mendengar kekerasan hati Sa'ad, sang ibu akhirnya menyerah dan mau makan kembali. Fakta ini memberikan bukti kekuatan dan keteguhan iman Sa'ad bin Abi Waqqas.


Turunya Tiga Asbabun Nuzul (Wahyu)

Sa'ad bin Abi Waqqas

            Sebagaimana keterangan dalam buku Ash-Shaffah (Yakhsyallah Mansur, 2015), Sa’ad menjadi sebab turunnya (asbabun nuzul) tiga wahyu Allah kepada Rasulullah.

            Pertama, QS Luqman ayat 15. Ayat ini turun setelah kejadian ibunda Sa’ad bin Abi Waqqash tidak mau makan karena tahu anaknya memeluk agama Islam.

 

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15).

 

            Kedua, QS Al-An’am ayat 52. Menurut Sa’ad, ayat tersebut berkaitan dengan enam orang sahabat. Dan dirinya adalah salah satunya.

            Ketiga, QS Al-Anfal ayat 1. Sa’ad bin Abi Waqqash berhasil membunuh orang yang telah membunuh saudaranya, Umair, dalam Perang Badar. Sa’ad juga berhasil mengambil pedang orang tersebut sebagai ghanimah. Namun Rasulullah memerintahkannya agar pedang tersebut disimpan di tempat rampasan perang. Ini membuat Sa’ad sedih. Lalu turunnya ayat tersebut dan Rasulullah kemudian memberikan pedang tersebut kepada Sa’ad.

 

"Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman".

 

Baca Juga: Amr bin Ash : Biografi, AgamaIslam, Kota Mesir, dan Wafatnya


Kelebihan Sa'ad bin Abi Waqqas

Sa'ad bin Abi Waqqas

            Ada dua peristiwa yang menjadikan Sa'ad selalu dikenang dan istimewa, pertama dialah yang pertama melepas anak panah untuk membela Agama Allah, sekaligus orang pertama yang tertembus anak panah dalam membela Agama Allah.

            Kedua, Sa'ad adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah dengan jaminan kedua orang tua beliau. Sabda Rasulullah, Saw., pada saat perang Uhud : "Panahlah hai Sa'ad ! Ibu Bapakku menjadi jaminan bagimu ...."

            Dalam setiap peperangan siapapun panglimanya jika ada Sa'ad didalamnya maka pasukan akan merasa tenang. Bukan hanya karena kehebatannya dalam peperangan yang menciutkan hati musuh, tapi juga ketaqwaanya yang luhurlah, yang menjadi hati sahabat lain menjadi tenang.

            Pada saat perang Qadishiyyah, Amirul mukminin Umar bin Khaththab r.a. mengangkat Sa'ad sebagai Panglima perang untuk melawan adidaya Persia pada saat itu, ketika Sa'ad mengirim utusan untuk berdiplomasi dengan Rustum (panglima perang persia) yang akhirnya negoisasi itu berlangsung alot, dan muncullah pernyataan dari delegasi kaum muslimin

 

Keahlian Memanah Sa’ad bin Abi Waqqas

Sa'ad bin Abi Waqqas

            Sa’ad memang seorang pemanah terkenal. Ketenarannya itu tidak lain karena dialah orang muslim pertama yang melepaskan anak panah untuk berjuang di jalan Allah, sebagaimana penuturannya: “Demi Allah, sayalah orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah.” Peristiwa itu terjadi ketika Rasulullah mengutus enam puluh orang ke Mekah di bawah pimpinan Ubaidah bin Haris. Mereka diutus karena kaum kafir Quraisy sering melakukan pelanggaran terhadap isi Perjanjian Hudaibiyah. Di antara keenam puluh orang itu, salah satunya adalah Sa’ad.

            Setibanya di Hijaz, mereka menuju mata air yang bernama Wadi Rabig. Ternyata, di sana telah menunggu pasukan kafir Quraisy yang berjumlah dua ratus orang di bawah pimpinan Abu Sufyan. Akhirnya, kedua pasukan yang tidak seimbang itu pun berhadap-hadapan dan siap saling menyerang. Melihat keadaan yang tidak begitu menguntungkan, Sa’ad dan teman-temannya berusaha untuk menghindari pertempuran. Mereka mengutus delegasi untuk melakukan perundingan dengan pihak kafir Quraisy. Dari perundingan itu dicapailah kesepakatan damai, sehingga pertempuran yang tidak seimbang terhindarkan.

            Namun demikian, sempat juga terjadi bentrokan singkat ketika beberapa anggota pasukan kafir Quraisy menyerang. Saat itu, Sa’ad yang bersenjatakan panah dengan gagah berani melepaskan anak panahnya. lnilah anak panah yang pertama dilepaskan untuk membela agama Allah, yang membuat Sa’ad terkenal sebagai pemanah pertama di jalan Allah.

 

Baca Juga : Thariq bin Ziyad: Biografi, TekadPasukan Islam, Kematian Raja Roderick, Penaklukan Spayol, dan Wafatnya


Panglima Perang Pembebas Persia

Sa'ad bin Abi Waqqas

            Sa'ad adalah salah satu sahabat nabi yang jago perang. Beliau masih sering di medan laga pasca-wafatnya Rasulullah. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Sa'ad ditunjuk menjadi panglima perang yang memimpin 36 ribu prajurit untuk menaklukkan Persia. (Baca juga: Misteri Umar bin Khattab Saat Ikut Hijrah ke Madinah)

            "Hai Sa'ad, setiap manusia sama di sisi Allah, baik dia bangsawan maupun rakyat jelata. Allah adalah Tuhan mereka dan mereka semua adalah hamba-Nya. Mereka mendapat kemuliaan karena ketakwaan dan mendapat karunia karena ketaatan. Perhatikanlah cara Rasulullah yang engkau telah mengetahuinya, maka tetaplah ikut cara beliau itu," ucap Umar saat melepas keberangkatan pasukan Islam.

            Di bawah komando Sa'ad bin Abi Waqqas, pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan Persia dalam pertempuran di Qadisiah. Panglima Rustum yang selama ini sangat disegani tewas dan pasukannya yang berjumlah 120 ribu orang kocar-kacir. Setelah itu pasukan Sa'ad dapat merebut Mada'in, ibu kota Persia.

            Dengan kekalahan itu, berakhirlah kekuasaan emperium Persia dan rakyatnya dibebaskan oleh Islam dari penindasan dan kezaliman. Nama Sa'ad bin Abi Waqqas dicatat dengan tinta emas sebagai panglima pembebas Persia.


Penyebar Agama Islam Pertama Di Tiongkok

Masjid Shahabi Saad bin Abi Waqqash

            Menurut catatan Tschih Lui, penulis Muslim Tiongkok pada abad ke-18 dalam karyanya “Chee Chea Sheehuzoo” (Tentang Kehidupan Nabi), Islam dibawa ke Tiongkok oleh delegasi yang dipimpin oleh Sa'ad bin Abi Waqqas. Namun, pada saat 616 M, ia kemudian kembali ke Arab. Sa'ad baru kembali lagi ke Tiongkok 21 tahun kemudian atas permintaan pemerintahan Utsman dengan membawa persetujuan Alquran. Ia mengambil 'jalur sutra' dan tiba di pelabuhan Guangzhou. Rombongannya diterima dengan baik oleh kaisar Dinasti Tang, Kao-Tsung (650-683).

            Sebagai penghormatan, dibangunlah sebuah masjid di atas lahan seluas 5 hektar. Masjid ini diberi nama Masjid Shahabi Saad bin Abi Waqqash, dalam bahasa Mandarin dinamakan Xian Xian Qingzhensi, masjid kehormatan utama. Letaknya ada di jalan Ta Lu Guang, disebut-sebut sebagai masjid yang menyetujui ada di daratan Cina dan ia sudah berhasil 1300 tahun.


Baca Juga : Khalid Bin Walid : Biografi,Kecerdikan, Awal masuk Islam, Julukan pedang Allah, Panglima Terhebat, danKematiannya


Wafatnya Sa’ad bin Abi Waqqas

Sa'ad bin Abi Waqqas

            Sa’ad meninggal pada tahun 54 Hijriyah saat usia yang sangat lanjut, yaitu 8O tahun, sehingga dia termasuk sahabat Nabi yang meninggal paling akhir. Ketika hendak menemui ajalnya, Sa’ad meminta anaknya untuk membuka sebuah peti yang ternyata isinya adalah sehelai kain tua yang telah usang dan lapuk. Sa’ad meraih kain itu dari tangan putranya, kemudian menciumnya dengan penuh perasaan.

            Sa’ad menghembuskan napasnya yang terakhir. Jasadnya dikafani dengan sehelai kain lusuh, kemudian dimakamkan di dekat sahabat-sahabat Nabi saw. yang telah mendahuluinya yakni di pemakaman Baqi’ di kota Madinah.


        Itulah sebuah artikel mengenai Sa'ad bin Abi Waqqas : Awal Masuk Islam, Penyebar Islam Di Tiongkok, 3 Ashabun Nuzul, Keahlian Memanah, dan Pembebas Persia, semoga bisa menambah wawasan ilmu baru lagi dan mohon maaf jika ada kesalahan kata

TERIMAH KASIH TELAH MEMBACA

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa untuk memberikan komentar anda tentang Blog ini, agar Blog ini bisa dibuat lebih baik lagi, Terimah Kasih